Selasa, 09 Desember 2008

IDUL QURBAN DI PJMI BINTARO SUKSES BESAR


Kekhawatiran sejumlah tokoh konservatif masjid An'Nur tentang kredibelitas panitia Idul Qurban 1427 H terjawab sudah. Apa yang disangsikan oleh tokoh tua itu hanyalah sensasi murahan, seakan-akan tanpa kehadiran Ketua Umum DKM An'Nur, segala roda kegiatan dakwah dan kemaslahatan ummat tidak mampu berjalan.

Setidaknya ini terjawab pada saat pelaksanaan idul qurban bersamaan dengan perayaan idul adha 1429 H di komplex PJMI-Bintaro, seluruh prosesi berjalan lancar dan tertib bahkan kehilangan daging kurban atau sandal sekalipun, sama sekali nihil. Ini adalah jawaban bahwa panitia yang dikomandani Herman Syafei kali ini, ternyata mampu melukis sejarah baru dalam urusan yang sama, bahkan banyak kalangan meminta agar pelaksanaan tahun ini hendaknya dijadikan acuan sekaligus standar kegiatan untuk tahun berikutnya.

Jika tahun-tahun sebelumnya yang ditangani kalangan tokoh konservatif selalu diwarnai dengan raibnya daging korban dan sangat sedikitnya pemerataan distribusi kepada warga setempat, maka tahun ini mengalami perbedaan bagaikan siang dan malam.

Dampak dari prosesi yang tertib dan penuh dedikasi dari awak panitia, secara kasat mata dapat dilihat dari banyaknya jumlah daging yang disebarkan kepada masyarakat. Setelah ribuan bungkus dibagikan kepada mustahiq, ternyata masih sisa hampir 150 bungkus lagi di sore hari hingga kaum pemulung dari luar komplex yang tadinya tidak memperoleh kupon akhirnya menikmati kecipratan dari kinerja panitia itu, walaupun jumlah kambing sekitar 118 ekor dan sapi sebanyak 10 ekor yang jauh dari jumlah kunatitas tahun-tahun sebelumnya, namun isi bungkusan sebanyak 1,5 Kg daging dan ditambah lagi dengan cacahan tulang yang sudah di gergaji mesin potong mampu didistribusikan kepada 1.240 penerima tidak termasuk paket khusus yang diserahkan kepada pekorban.

"Kami angkat topi untuk pelaksanaan tahun ini," tutur Sihombing dan Hendrik, dua warga non muslim yang ternyata diam-diam mengamati kinerja panitia.

Pemberian bingkisan daging korban kali ini, tidak hanya tertuju kepada kaum dhuafa tetapi hampir dibagikan secara merata kepada seluruh warga komplek tanpa memandang kaya, miskin, non-muslim atau penghuni anak kost sekalipun.

Tidak ada komentar: